Film Cerita Kisah Nyata

The Roundup: Punishment

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Serial film The Roundup selalu membawa kasus nyata ke dalam ceritanya. Pada seri keempatnya yang berjudul The Roundup: Punishment, kasus pembunuhan seorang software developer Korea oleh operator sebuah situs perjudian jadi motif di dalam ceritanya. Kasus tersebut terjadi pada November 2015 di Pattaya, Thailand.

Dilansir The JoongAng, pelaku utama kasus ini yang bernama Kim sempat kabur ke Vietnam setelah melakukan tindakan kejam tersebut. Ia kemudian ditangkap dan dipulangkan ke Korea untuk diadili pada tahun 2018. Ia mendapatkan hukuman selama 17 tahun penjara. Yoon yang menjadi kaki tangannya juga dijatuhi hukuman penjara, yaitu selama 14 tahun.

Film The Roundup: Punishment sendiri diawali dengan penyelidikan terkait penjualan narkoba melalui aplikasi pengiriman. Ma Seok Do (Ma Dong Seok) dan timnya lalu menemukan bahwa pengembang aplikasi yang mereka cari tersebut ternyata sudah meninggal di Filipina. Mereka menyadari bahwa kasus itu berkaitan dengan organisasi perjudian online ilegal berskala besar. Organisasi itu dijalankan oleh Baek Chang Ki (Kim Moo Yul) dan Jang Dong Cheol (Kim Dong Hwi).

Hijack 1971 akan segera tayang pada tanggal 21 Juni 2024 di bioskop Korea Selatan. Film satu ini mengangkat cerita seputar pembajakan sebuah pesawat penumpang pada tahun 1971. Pesawat tersebut diterbangkan oleh pilot Gyu Sik (Sung Dong Il) dan kopilot Tae In (Ha Jung Woo).

Pesawat tersebut terbang dari bandara Sokcho menuju Gimpo. Namun, ledakan terjadi tak lama setelah pesawat itu lepas landas. Yong Dae (Yeo Jin Goo) yang menjadi salah satu penumpang di sana adalah pelakunya. Ia membajak pesawat tersebut untuk mengarahkannya ke Korea Utara. Tae In dan Gyu Sik bersama pramugari Ok Soon (Chae Soo Bin) melakukan segala usaha untuk melindungi penumpang lain dari krisis tersebut.

Insiden pembajakan pesawat di film Hijack 1971 tersebut didasarkan pada kisah nyata percobaan penculikan pesawat Korean Air F-27 pada tahun 1971. Mengangkat kasus nyata ke dalam film, sutradara Kim Sung Han yang mengarahkannya berkata bahwa ia fokus untuk tak menampilkan adegan sentimental yang terlalu dilebih-lebihkan.

"Karena peristiwa ini benar-benar terjadi di dunia nyata, aku bertujuan untuk menggambarkannya dengan setia (terhadap kejadian aslinya). Aku memperhatikan bahwa penonton belakangan ini biasanya tidak tertarik pada cerita yang terlalu sentimental, meskipun menurutku pribadi cerita tersebut menarik. Aku percaya melodrama bisa efektif jika alur ceritanya disajikan dengan baik, tapi aku memilih untuk tidak menekankannya dalam karya ini," kata sutradara pada konferensi pers film Hijack 1971 pada tanggal 13 Juni 2024.

Mengangkat kasus nyata ke dalam film menjadi tantangan tersendiri bagi para sineas serta aktor dan aktris di dalamnya. Pengemasan cerita dan penampilan akting menjadi sangat diperhatikan agar tak membuat penonton bosan, apalagi jika kejadian dalam film itu sudah diketahui akhirnya. Namun, film Citizen of a Kind dan The Roundup: Punishment yang sudah tayang sukses berada di puncak box office Korea Selatan saat tayang. Kita tunggu performa film Hijack 1971 nanti, ya.

Baca Juga: 4 Fakta Film Korea You are the Apple of My Eye, Remake dari Taiwan!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Kisah Nyata Guru - 13 December 2024

TCD/PROD.DB, Alamy/ via National Geographic

Will Smith, yang berperan sebagai Genie dalam film Aladdin.

Nationalgeographic.co.id - Baru-baru ini Disney mengangkat kembali cerita Aladdin dalam versi live action. Bagi Anda yang belum tahu, banyak cerita yang diadopsi Disney berdasarkan kisah nyata. Namun, cerita aslinya tidak seindah yang kita kira.

Salah satunya adalah kisah Cinderella. Dalam versi cerita aslinya, kedua saudara tiri Cinderella terpaksa memotong jari kaki dan tumit mereka agar sepatu kacanya bisa pas.

Lalu bagaimana dengan film Aladdin? Sembilan hal di bawah ini merupakan bagian dari cerita asli Aladdin.

Baca Juga: Mengenal Teknologi Terbaru yang Mampu Membunuh 99% Kuman di Udara, Seperti Apa?

1. Salah satu dari 1001 kisah

Kisah Aladdin merupakan bagian dari kumpulan cerita yang disebut dengan seribu satu malam atau The Arabian Nights. Selain Aladdin, Sinbad the Sailor dan Ali Baba juga merupakan bagian dari kisah seribu satu malam. Kisah seribu satu malam ini berawal dari Scherherazade, seorang perempuan yang menikah dengan raja pembunuh.

Dalam pernikahan sebelumnya, raja tersebut telah membunuh istri barunya satu hari setelah mereka menikah. Mengetahui hal tersebut, Scherherazade mencoba menyelamatkan nyawanya dengan menceritakan cerita yang berbeda untuk suaminya setiap malamnya. Namun, setiap cerita yang diceritakan oleh Scherherazade tidak diberitahukan di akhir ceritanya. Dia berjanji untuk memberitahukan akhir ceritanya esok harinya. Cerita-ceritanya yang menarik membuat kematian Scherherazade tertunda karena rasa penasaran raja yang ingin mengetahui lanjutan ceritanya.

2. Aladdin tidak berasal dari Agrabah

Dalam film Disney, dikisahkan Aladdin merupakan seorang pemuda yang hidup di Agrabah. Akan tetapi, baik dalam versi Galland di tahun 1700-an atau Richard Burton tahun 1885, Aladdin tinggal di sebuah kota di Tiongkok. Informasi ini didukung oleh illustrasi dari era Victoria yang menggambarkan karakter dan ceritanya sebagai orang Tiongkok.

Pergantian latar dan etnisitas karakternya menjadi Arab dan Timur Tengah mulai terjadi ketika kisahnya akan diangkat ke layar lebar di awal abad ke-20.

3. Aladdin tidak tinggal sendiri

Aladdin dikisahkan sebagai seorang yatim piatu yang tinggal dijalanan dengan monyet peliharaannya yakni Abu. Sementara dalam sumber cerita aslinya, ayah Aladdin adalah seorang penjahit yang telah meninggal dunia. Aladdin tinggal bersama ibunya yang merupakan seorang janda miskin, bahkan ibu Aladdin adalah orang pertama yang menggosok lampu ajaib dan melepaskan sang jin.

4. Perbedaan karakter

Disney menggambarkan tokoh Aladdin sebagai seorang yang pandai, banyak akal, dan loyal, walaupun diremehkan karena miskin. Akan tetapi dalam versi Richard Burton, Aladdin adalah orang yang dangkal, malas, serakah, dan mudah terpikat oleh tampilan kekayaan.

5. Genie bukanlah satu-satunya Jin

Dalam film, tokoh Genie adalah seorang jin berwarna biru yang tinggal dalam lampu ajaib. Nyatanya, dalam kisah The Arabian Nights Aladdin ditemani oleh dua jin. Satu jin tinggal di dalam lampu ajaib, sementara yang satunya lagi tinggal dalam sebuah cincin ajaib. Keduanya dapat mengabulkan keinginannya dan membantunya keluar dari tempat sempit, tetapi keduanya muncul dalam waktu yang berbeda.

Jafar, perdana menteri sultan berperan sebagi tokoh penjahat dalam film Aladdin, tetapi dalam versi aslinya Aladdin berhadapan dengan tiga penjahat. Yang pertama adalah seorang pesulap jahat asal Afrika yang berlaku seperti paman Aladdin yang telah lama hilang agar bisa mengelabuinya untuk mendapatkan lampu ajaib.

Kedua adalah saudara dari pesulap tersebut yang sifatnya lebih keji. Sedangkan yang ketiga adalah putra dari perdana menteri yang juga bersaing untuk mendapatkan putri.

7. Sang putri sudah bertunangan ketika bertemu dengan Aladdin

Badr al-Budur adalah nama putri Jasmine dalam versi asli cerita. Aladdin yang terpana setelah bertemu dengan Badr al-Budur memutuskan untuk mengejarnya dengan memberikan hadiah pada ayahnya. Nahasnya, sang sultan menerima hadiahnya namun tetap menikahkan anaknya dengan putra perdana menteri.

Karena hal ini, Aladdin menggunakan jinnya untuk menculik pengantin pria dan menahannya dalam sebuah sel yang gelap dan dingin. Pengantin pria tersebut akhirnya memohon agar pernikahannya dibatalkan setelah dua malam ditahan, permohonannya tersebut kemudian dikabulkan oleh sultan.

Baca Juga: Langka, Panda Albino dengan Semua Bulu Berwarna Putih Ditemukan di Tiongkok

8. Tidak hanya tiga permintaan

Setelah Badr al-Budur tak jadi menikah dengan putra perdana menteri, Aladdin meminta jin memberikannya emas, perhiasan, istana, dan harta lainnya agar bisa membujuk putri. Setelah berhasil menikah, ternyata permohonan pada jin tetap berlanjut dan harta kekayaan Aladdin semakin bertambah.

Cerita Aladdin tidak hanya berhenti saat Aladdin dan Badr al-Budur menikah. Dalam cerita asli, setelah mengalahkan pesulap jahat dengan membunuhnya, mereka berdua tinggal bahagia di Tiongkok.

Namun, kebahagian tersebut tidak bertahan lama sebab pesulap yang telah mati memiliki saudara yang lebih kuat darinya dan datang ke Tiongkok untuk balas dendam.

Varuna, Dewa Langit dan Lautan yang 'Ambigu' dalam Tradisi Hindu Kuno

0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Kapanlagi.com - Belakangan ini film action Korea sedang sangat diminati. Terbukti banyak orang mencari rekomendasi film action Korea untuk dijadikan tontonan. Ya, film action Korea memang menawarkan aksi laga yang tak kalah seru dibanding film action barat. Belum lagi cerita yang menarik juga jadi daya tarik mengapa film action Korea sangat digemari belakangan ini.

Ada banyak film action Korea yang bagus dan sayang jika dilewatkan. Bahkan beberapa film action Korea juga sempat menjadi perbincangan dan menduduki trending di media sosial. Penasaran, apa saja film action Korea yang seru untuk ditonton?

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasan rekomendasi film action Korea yang seru dan sayang jika dilewatkan.

THE GANGSTER, THE COP, THE DEVIL (2019)

THE GANGSTER, THE COP, THE DEVIL ini juga menjadi rekomendasi film action Korea yang tak boleh kalian lewatkan. Terlebih jika kalian merupakan penggemar dari Ma Dong-seok yang sering beraksi dalam adegan-adegan berbahaya dalam film.

Secara garis besar, film ini bercerita tentang geng paling ditakuti di Korea melawan pembunuh misterius. Geng tersebut beraksi sambil menjalin kerja sama dengan polisi untuk mengungkap sosok di balik pembunuhan misterius yang terjadi. Setelah mendapatkan serangan kekerasan dari pembunuh, Jang Dong-su pun bekerja sama dengan detektif bernama Jung Tae-seok untuk menangkap pembunuh sadis yang dikenal sebagai "K ".

KILL BOKSOON (2023)

Poster KILL BOKSOON (credit: imdb.com)

Rekomendasi film Korea action berikutnya yakni KILL BOKSOON. Penggemar film Korea tentang kejahatan melibatkan pembunuh bayaran, KILL BOKSOON wajib masuk watchlist. Adapun sinopsis KILL BOKSOON menyoroti sosok karakter berprofesi sebagai pembunuh bayaran.

Ia dikenal sangat ahli menjalankan misinya sebagai pembunuh bayaran. Bekerja sama dengan sebuah perusahaan M.K. Ent, rupanya, Gil Bok Soon menemukan sisi buruk dari sang pimpinan. Kehidupan pekerjaan dan keluarganya membuat Gil Bok Soon bimbang. terlebih ia menjadi single parent.

1987: WHEN THE DAY COMES (2017)

Jika kalian sedang mencari rekomendasi film action Korea yang berdasarkan sejarah, 1987: WHEN THE DAY COMES bisa menjadi tawaran menarik untuk ditonton. Dengan kata lain, film action Korea yang satu ini memang diangkat dari kisah nyata yang pernah terjadi.

Kisah dari film hasil arahan Jang Joon Hwan ini dimulai dari penangkapan seorang aktivis bernama Park Jong Chul yang melakukan demonstrasi. Selanjutnya, aktivis tersebut dan tragedi besar pun muncul. Mengetahui kematian tersebut, banyak orang merasakan kejanggalan dengan situasi yang terjadi. Lalu, apa yang terjadi selanjutnya? Langsung saja tonton sendiri film ini!

CITIZEN OF A KIND (2024)

Poster CITIZEN OF A KIND (credit: imdb.com)

Rekomendasi film Korea action terbaru berikutnya adalah CITIZEN OF A KIND. Film Korea ini mengangkat kisah mengenai kejahatan yang melibatkan penggunaan teknologi berupa phising dari suara telpon. Adapun sinopsis CITIZEN OF A KIND tentang karakter utama bernama Deok Hee.

Ia menjadi korban phising suara yang menyebabkan kerugian. Bersama dengan beberapa orang, Deok Hee mencari sosok pelaku. Ia bekerja sama dengan jajaran orang dengan profesi berbeda termasuk salah seorang yang dekat dengan kejahatan tersebut. Selain ada aksi, film CITIZEN OF A KIND mengandung alur cerita berbau komedi.

SEOUL VIBE (2022)

Poster SEOUL VIBE (credit: imdb.com)

SEOUL VIBE merupakan rekomendasi film Korea action yang sayang dilewatkan. Film ini menyoroti kisah tentang kejahatan yang terjadi di tahun 1988 silam. Adapun sinopsis SEOUL VIBE mengisahkan ketika Korea menjadi tuan rumah masa Olimpiade Seoul.

Sebuah geng balap terdiri dari para anak muda mendapat misi khusus. Mereka diminta untuk melakukan investigasi mengenai adanya dugaan korupsi. Misi ini diminta langsung oleh Kepala Kejaksaan. Rencana tersebut rupanya bertepatan dengan Olimpiade Seoul 1988. Oleh karena itu, mereka harus mencari cara agar bisa menangkap sosok informan aliran dana gelap.

Itulah di antaranya sederet rekomendasi film action Korea seru yang sayang untuk dilewatkan. Gimana, tertarik nonton yang mana?

"Seluruh kekuatan di dunia, bersatu untuk bercerai dan bercerai untuk bersatu kembali" -. Kalimat pembuka dari cerita klasik Kisah Tiga Negara.

Saat itu di awal abad ketiga dan Dinasti Han yang pernah berada di puncak kejayaannya sedang di masa senjanya. Mereka yang ingin menjadi penguasa Tiongkok berikutnya telah membawa kekaisaran ke ambang peperangan. Skema pengadilan kasim, jatuhnya para penguasa, dan pahlawan-pahlawan besar lahir dalam pertempuran epik. Orang-orang Tiongkok yang mendambakan perdamaian, bertanya-tanya akan kelangsungan hidup mereka akibat peperangan yang berkecamuk di seluruh negeri. Dinasti tampaknya telah kehilangan "mandat dari langit"— lantas bagaimana sekarang?

Inilah kisah yang melatarbelakangi cerita klasik Kisah Tiga Negara, satu dari empat karya sastra legendaris Tiongkok (Batas Air, Perjalanan ke Barat dan Impian Paviliun Merah adalah karya sastra lainnya). Adalah penulis abad keempat belas, Luo Guanzhong, yang menciptakan kisah penuh warna dengan latar belakang sejarah dan cerita rakyat yang menampilkan urusan politik dan sosial di masa itu.

Selain itu, buku ini dianggap sebagai buku panduan strategi militer yang disejajarkan dengan Seni Perang Sunzi, buku karangan Sun Tzu. Melalui halaman-halamannya, pembaca akan bertemu dengan puluhan karakter ikonik dari sejarah, dan menyaksikan pertempuran di berbagai skala. Tiga Negara merupakan inti dari identitas budaya Tiongkok dan, terutama, konsep tentang yi—perekat penting yang menjadi pengikat suatu masyarakat yang harmonis.

Tarian Shen Yun 2015 Merebut Anak Panah dengan Perahu Jerami, mengisahkan salah satu siasat brilian yang digunakan dalam saga mega-sejarah ini. Tiga Negara dalam Perang

Saat beberapa pemimpin dan jenderal saling bersaing untuk menunjukkan supremasinya, tiga pemimpin besar segera muncul. Mereka adalah Liu Bei, Cao Cao, dan Sun Quan. Ketiganya adalah orang-orang dengan karakter yang tangguh, cakap, dan licik, masing-masing ingin ambisinya terpenuhi. Mereka adalah penguasa dari kerajaan—secara berurutan—Shu, Wei, dan Wu, dan masing-masing bercita-cita untuk menyatukan kekaisaran, menyatukan "Semua atas Pengaturan Langit," sebagaimana mereka menyebutnya.

Dengan bantuan pemikiran-pemikiran yang paling cemerlang dan hati yang gagah berani, ketiga pemimpin ini muncul untuk memimpin dan terlibat dalam kontes epik bagi masa depan Tiongkok.

Panglima perang Liu Bei adalah pendiri Kerajaan Shu. Klaimnya atas tahta kekaisaran adalah karena dia keturunan penguasa Han dan dengan demikian setidaknya dia bisa melanjutkan warisan Han, bila bukan dinastinya.

Liu digambarkan sebagai pejuang yang paling sah dan layak. Dia memiliki sifat yang sangat mulia dan baik hati, namun kekurangan sumber daya dan tidak memiliki peta kekuatan saingannya. Tetapi karakternya yang mulia merupakan magnet tersendiri untuk menarik para pejuang yang paling tak terlupakan dalam novel—strategi yang luar biasa dan pahlawan yang hampir sempurna. Bersama-sama, mereka berhasil mendirikan negara mereka sendiri.

Aliansi para pejuang ini dimulai dalam salah satu adegan Tiga Negara yang paling terkenal: "Sumpah Kebun Persik." Liu Bei dan dua pejuang lainnya Zhang Fei dan Guan Yu bersumpah untuk menjadi saudara:

"Kami tidak minta dilahirkan pada hari yang sama," sumpah mereka, "tapi kami meminta pada tahun yang sama, bulan yang sama, dan hari yang sama kami akan mati bersama."

Ikatan diantara ketiga sahabat tersebut merupakan kekuatan tema yang melatarbelakangi seluruh kisah tersebut. Belakangan, pengaruh Liu Bei meningkat drastis setelah mendapat bantuan ahli strategi dan Tao bijak, Zhuge Liang. Beberapa cerita Tiga Negara yang paling fantastis ', seperti “Merebut Anak Panah dengan Perahu Jerami,” adalah kisah eksploitasi untuk si bijak Zhuge ini.

Dalam Kisah Tiga Negara, jenderal ambisius Cao Cao adalah lawan Liu Bei. Berikut adalah contoh dari dialog antara dia dan koki setianya:

Cao Cao: Saya perlu meminjam sesuatu dari Anda. Koki setia: Tentu, apakah itu? Cao Cao: Kepala Anda. Koki setia: Apa? Cao Cao: Jangan khawatir, akan saya pastikan keluarga Anda terurus dengan baik.

Cao Cao (diucapkan tsao tsao) memiliki tentara yang sangat besar dan loyalitas terhadap banyak kerajaan. Ia juga seorang penyair yang karyanya memiliki dampak yang signifikan pada gaya puitis Tiongkok.

Untuk mengetahui kisah Cao Cao lebih lanjut, silakan membaca blog kami “Kambing-kambing Unggulan Tiongkok.”

Sementara itu, suku Sun mengontrol sebagian besar Tiongkok selatan. Pada usia 18, setelah kakaknya dibunuh, si jenggot merah, Sun Quan, memegang kekuasaan. Selama "Pertempuran Chibi," yang menentukan, Sun Quan bersekutu dengan Liu Bei untuk menjaga agar tentara Cao Cao tidak dapat maju melintasi Sungai Yangtze.

Bagaimanapun, kesetiaan mereka berumur pendek, dan tiga negara terus bermanuver dan bersaing untuk masa depan Tiongkok, yang dikenal sebagai Kerajaan Tengah. Namun dibalik kisah memukau ini, sarat akan muatan kemenangan dan pengorbanan, setiap episode kemudian mengacu kembali ke prinsip yi.

Karakter Yi, 義, terdiri dari羊(domba) di atas dan我 (saya sendiri) di bagian bawah. Dalam budaya Tionghoa, domba adalah simbol kemakmuran karena sifat alam mereka yang baik dan taat. Karakter "Saya" 我 berasal dari tulang orakel kuno dimana karakter tersebut menggambarkan alat bertempur lengkap dengan gigi yang tajam. Saat digabungkan, karakter Yi 義 secara harfiah berarti, "Saya domba." Secara simbolis berarti melakukan pengorbanan atas nama keadilan.

Novel Tiongkok berjudul San Guo Yan Yi (三國演義), yang juga diterjemahkan sebagai "Tiga Negara Menampilkan Yi." Yi (diucapkan ee) diterjemahkan secara tepat sebagai "kebenaran" atau "kewajiban." Namun, kemudian konsep berkembang mencakup kehormatan, kebajikan, loyalitas, tidak mementingkan diri sendiri, dan persaudaraan.

Yi menjelaskan hubungan suci antara penguasa dan rakyat, ayah dan anak, suami dan istri, dan diantara saudara dan teman. Dalam masyarakat tradisional Tiongkok, aturan ini berlaku bahwa apa pun yang terjadi, Anda harus mematuhi yi.

Mungkin perwujudan akhir dari yi dapat dilihat pada karakter Jenderal Guan Yu. Juga dikenal sebagai Guan Gong, generasi berikutnya membangun kuil sebagai peringatan untuknya dan menganggapnya sebagai "Dewa Perang”. Pada satu kesempatan, ia setuju untuk berduel dengan musuh yang garang. Menuangkan semangkuk anggur panas sebagai tanda keberuntungan, Guan Yu menolak untuk segera meminumnya, mengatakan dia akan pergi sebentar. Beberapa menit kemudian, ia datang kembali dengan menenteng kepala musuhnya bahkan sebelum anggurnya dingin.

Dan, seiring dengan jenggotnya yang panjang, semangat akan yi yang gigihlah yang membuatnya menjadi paling tak terlupakan. Menghadapi kemungkinan akan kekalahan, seorang pejuang yang tak terkalahkan menunjukkan garis keabadian:

Ketika tembok kota jatuh, itu berarti kematian, itu saja. Batu giok dapat hancur, tetapi Anda tidak dapat mengubah warna putihnya. Bambu dapat hangus, tapi sambungannya tidak bisa dihancurkan. Tubuh mungkin binasa, tapi namanya akan tetap dikenang oleh anak cucu.

Untuk melindungi keluarga raja Liu Bei, Guan Yu pernah membiarkan dirinya ditangkap oleh musuhnya Cao Cao. Cao Cao, yang telah lama mengagumi kemampuan Guan Yu sebagai pejuang, mencoba membujuknya dengan emas, kekuasaan, dan kuda handal untuk bergabung dengan timnya. Seorang pria yang lemah akan mudah tergiur, tetapi Guan Yu mengambil kesempatan pertama untuk melarikan diri. Dia menerjang bahaya besar dan menahan cedera untuk membawa kembali keluarga saudara-angkatnya kepadanya.

Namun, ia tidak pernah melupakan kebaikan Cao Cao, yang meskipun musuh, telah menunjukkan kemurahan hati kepadanya. Bertahun-tahun kemudian, Cao Cao dikalahkan di "Pertempuran Chibi" dan melarikan diri bersama tentaranya yang tersisa. Guan Yu dikirim untuk menghabisinya dan mencegat Cao Cao melewati gunung yang sempit. Menghadapi Guan Yu yang perkasa, Cao Cao yang acak-acakan dan nampak kelelahan tidak memiliki harapan. Guan Yu membiarkannya pergi.

Guan Yu, telah memilih untuk menghadapi eksekusi tertentu karena tidak mematuhi perintah atasan daripada mengkhianati yi dengan membunuh orang yang telah memberinya kemurahan hati. Tentu saja, Guan Yu tidak dieksekusi, karena ternyata itu merupakan strategi Zhuge Liang yang secara khusus telah mengirimnya untuk membunuh Cao Cao justru karena ia tahu betul jika Guan Yu tidak akan melakukannya. Ahli strategi ini melakukannya karena ia tahu bahwa Tiongkok masih memerlukan Cao Cao untuk menjaga keseimbangan antara tiga negara yang sama, tapi siasat ini ada dalam kisah yang berbeda.

Cao Cao, di sisi lain, adalah contoh dari seorang pemimpin yang miskin akan rasa yi. Dia dikenal karena kutipannya, "Saya lebih suka mengkhianati dunia daripada membiarkan dunia mengkhianati saya." Filsafat pribadinya ini sangat jelas dalam salah satu adegan dimana Cao Cao yang sedang dalam pengejaran berlindung di rumah ayah dari saudara angkatnya. Sementara, temannya sedang keluar karena suatu keperluan, Cao Cao secara tidak sengaja mendengar pembantu keluarga tersebut sedang mengasah pisau dan sedang membahas perihal pembunuhan. Cao Cao yang paranoid merasa terusik dan membunuh seluruh keluarga. Dia kemudian menemukan jika mereka sedang mempersiapkan untuk menyembelih babi untuk jamuan makan malam bagi dirinya. Ketika teman lamanya, si tuan rumah, kembali, Cao Cao menyadari ia akan dimintai pertanggungjawaban. Kemudian dia bersiasat mengelabuhi dari belakang dan menusuk tuan rumahnya.

Dengan tokoh utama yang penuh akan sinar yi dan tokoh antagonis yang kekurangan karakter yi, Kisah Tiga Negara, seperti Guan Yu, meninggalkan pelajaran yang sangat penting bagi anak cucu. Tidak hanya memiliki dampak yang mendalam pada budaya dan masyarakat Tiongkok, novel ini juga menawarkan kisah dunia klasik akan keberanian dan kebenaran, dengan yi sebagai perekatnya.

Penulis Kisah Tiga Negara, Luo Guanzhong, percaya bahwa nasib setiap bangsa sudah terukir di bintang-bintang, dan bahwa manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam mempengaruhi alur sejarah. Namun, ia juga percaya bahwa jika seseorang itu lurus dan berbudi luhur, dia akan cenderung mencapai hal-hal yang luar biasa, membawa kemuliaan bagi dirinya dan keluarganya, meninggalkan warisan yang bersinar hingga berabad-abad.

Karakter Yi, 義, terdiri dari羊(domba) di atas dan我 (saya sendiri) di bagian bawah. Dalam budaya Tionghoa, domba adalah simbol kemakmuran karena sifat alam mereka yang baik dan taat. Karakter "Saya" 我 berasal dari tulang orakel kuno dimana karakter tersebut menggambarkan alat bertempur lengkap dengan gigi yang tajam. Saat digabungkan, karakter Yi 義 secara harfiah berarti, "Saya domba." Secara simbolis berarti melakukan pengorbanan atas nama keadilan.

Novel Tiongkok berjudul San Guo Yan Yi (三國演義), yang juga diterjemahkan sebagai "Tiga Negara Menampilkan Yi." Yi (diucapkan ee) diterjemahkan secara tepat sebagai "kebenaran" atau "kewajiban." Namun, kemudian konsep berkembang mencakup kehormatan, kebajikan, loyalitas, tidak mementingkan diri sendiri, dan persaudaraan.

Yi menjelaskan hubungan suci antara penguasa dan rakyat, ayah dan anak, suami dan istri, dan diantara saudara dan teman. Dalam masyarakat tradisional Tiongkok, aturan ini berlaku bahwa apa pun yang terjadi, Anda harus mematuhi yi.

Mungkin perwujudan akhir dari yi dapat dilihat pada karakter Jenderal Guan Yu. Juga dikenal sebagai Guan Gong, generasi berikutnya membangun kuil sebagai peringatan untuknya dan menganggapnya sebagai "Dewa Perang”. Pada satu kesempatan, ia setuju untuk berduel dengan musuh yang garang. Menuangkan semangkuk anggur panas sebagai tanda keberuntungan, Guan Yu menolak untuk segera meminumnya, mengatakan dia akan pergi sebentar. Beberapa menit kemudian, ia datang kembali dengan menenteng kepala musuhnya bahkan sebelum anggurnya dingin.

Dan, seiring dengan jenggotnya yang panjang, semangat akan yi yang gigihlah yang membuatnya menjadi paling tak terlupakan. Menghadapi kemungkinan akan kekalahan, seorang pejuang yang tak terkalahkan menunjukkan garis keabadian:

Ketika tembok kota jatuh, itu berarti kematian, itu saja. Batu giok dapat hancur, tetapi Anda tidak dapat mengubah warna putihnya. Bambu dapat hangus, tapi sambungannya tidak bisa dihancurkan. Tubuh mungkin binasa, tapi namanya akan tetap dikenang oleh anak cucu.

Untuk melindungi keluarga raja Liu Bei, Guan Yu pernah membiarkan dirinya ditangkap oleh musuhnya Cao Cao. Cao Cao, yang telah lama mengagumi kemampuan Guan Yu sebagai pejuang, mencoba membujuknya dengan emas, kekuasaan, dan kuda handal untuk bergabung dengan timnya. Seorang pria yang lemah akan mudah tergiur, tetapi Guan Yu mengambil kesempatan pertama untuk melarikan diri. Dia menerjang bahaya besar dan menahan cedera untuk membawa kembali keluarga saudara-angkatnya kepadanya.

Namun, ia tidak pernah melupakan kebaikan Cao Cao, yang meskipun musuh, telah menunjukkan kemurahan hati kepadanya. Bertahun-tahun kemudian, Cao Cao dikalahkan di "Pertempuran Chibi" dan melarikan diri bersama tentaranya yang tersisa. Guan Yu dikirim untuk menghabisinya dan mencegat Cao Cao melewati gunung yang sempit. Menghadapi Guan Yu yang perkasa, Cao Cao yang acak-acakan dan nampak kelelahan tidak memiliki harapan. Guan Yu membiarkannya pergi.

Guan Yu, telah memilih untuk menghadapi eksekusi tertentu karena tidak mematuhi perintah atasan daripada mengkhianati yi dengan membunuh orang yang telah memberinya kemurahan hati. Tentu saja, Guan Yu tidak dieksekusi, karena ternyata itu merupakan strategi Zhuge Liang yang secara khusus telah mengirimnya untuk membunuh Cao Cao justru karena ia tahu betul jika Guan Yu tidak akan melakukannya. Ahli strategi ini melakukannya karena ia tahu bahwa Tiongkok masih memerlukan Cao Cao untuk menjaga keseimbangan antara tiga negara yang sama, tapi siasat ini ada dalam kisah yang berbeda.

Cao Cao, di sisi lain, adalah contoh dari seorang pemimpin yang miskin akan rasa yi. Dia dikenal karena kutipannya, "Saya lebih suka mengkhianati dunia daripada membiarkan dunia mengkhianati saya." Filsafat pribadinya ini sangat jelas dalam salah satu adegan dimana Cao Cao yang sedang dalam pengejaran berlindung di rumah ayah dari saudara angkatnya. Sementara, temannya sedang keluar karena suatu keperluan, Cao Cao secara tidak sengaja mendengar pembantu keluarga tersebut sedang mengasah pisau dan sedang membahas perihal pembunuhan. Cao Cao yang paranoid merasa terusik dan membunuh seluruh keluarga. Dia kemudian menemukan jika mereka sedang mempersiapkan untuk menyembelih babi untuk jamuan makan malam bagi dirinya. Ketika teman lamanya, si tuan rumah, kembali, Cao Cao menyadari ia akan dimintai pertanggungjawaban. Kemudian dia bersiasat mengelabuhi dari belakang dan menusuk tuan rumahnya.

Dengan tokoh utama yang penuh akan sinar yi dan tokoh antagonis yang kekurangan karakter yi, Kisah Tiga Negara, seperti Guan Yu, meninggalkan pelajaran yang sangat penting bagi anak cucu. Tidak hanya memiliki dampak yang mendalam pada budaya dan masyarakat Tiongkok, novel ini juga menawarkan kisah dunia klasik akan keberanian dan kebenaran, dengan yi sebagai perekatnya.

Penulis Kisah Tiga Negara, Luo Guanzhong, percaya bahwa nasib setiap bangsa sudah terukir di bintang-bintang, dan bahwa manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam mempengaruhi alur sejarah. Namun, ia juga percaya bahwa jika seseorang itu lurus dan berbudi luhur, dia akan cenderung mencapai hal-hal yang luar biasa, membawa kemuliaan bagi dirinya dan keluarganya, meninggalkan warisan yang bersinar hingga berabad-abad.

Sinopsis Film 12 Strong

Kapten Mitch Nelson, yang diperankan oleh Chris Hemsworth, baru saja kembali dari misi yang sangat menantang dan sedang merencanakan masa depannya bersama keluarga.

Namun, setelah serangan 11 September, ia dipanggil kembali ke tugas dan ditugaskan untuk memimpin tim kecil dari 12 tentara elite untuk menjalankan misi yang hampir mustahil yaitu menggulingkan rezim Taliban di Afghanistan.

Tim ini dihadapkan pada kondisi yang sangat sulit. Mereka harus bekerja sama dengan Panglima Jenderal Afghanistan, Abdul Rashid Dostum, yang dipimpin oleh Michael Peña, untuk melawan Taliban.

Keterampilan tempur dan kemampuan strategi mereka diuji ketika mereka harus menggunakan taktik perang yang tidak konvensional, termasuk bertempur di medan perang yang kasar dan berbatu.

Mereka juga memanfaatkan kuda sebagai alat transportasi, yang menjadi simbol kekuatan dan keberanian mereka dalam menghadapi musuh yang sangat kuat dan terlatih.

Film 12 Strong dijadwalkan hadir dalam Bioskop Trans TV hari ini, Rabu 17 Januari 2024 pukul 21.00 WIB. Film bergenre action ini dirilis pada tahun 2018, disutradarai oleh Nicolai Fuglsig.

Sejumlah bintang ternama seperti Chris Hemsworth, Michael Shannon, Michael Peña, Navid Negahban, Trevante Rhodes, Geoff Stults, Thad Luckinbill, Ben O'Toole, William Fichtner, dan Rob Riggle, membintangi film 12 Strong.

I SAW THE DEVIL (2010)

I SAW THE DEVIL bercerita tentang seorang agen rahasia yang sangat terlatih bernama Kim Soo-hyeon. Diceritakan bahwa agen rahasia tersebut memiliki dendam pada seorang psikopat yang melakukan pembunuh berantai dengan target wanita dan anak-anak. Salah satu targetnya adalah tunangannya sendiri.

Tentu, upaya balas dendam itu tidak bisa dilalui dengan mudah. Menghadapi seorang psikopat yang kejam, Kim Soo-hyeon pun terpaksa menempuh cara seperti monster. Upaya balas dendam yang mengerikan ini pun menghasilkan berbagai adegan menegangkan. Oleh karena itu, I SAW THE DEVIL pantas masuk daftar rekomendasi film action Korea seru yang tak boleh dilewatkan.

Sinopsis Film 12 Strong di Bioskop Trans TV

Film ini berdasarkan kisah nyata setelah serangan teroris 11 September di Amerika Serikat. Ceritanya berfokus pada sekelompok pasukan khusus Amerika yang dikirim ke Afghanistan untuk bekerja sama dengan pasukan pemberontak setempat, terutama Northern Alliance, dalam melawan Taliban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikisahkan, setelah serangan teroris yang mengguncang Amerika Serikat pada tahun 2001, sekelompok pasukan khusus dipimpin oleh Kapten Mitch Nelson dikirim ke Afganistan. Tugas mereka adalah untuk membantu Northern Alliance dan memerangi Taliban yang mendukung Al-Qaeda.

Pasukan Amerika bekerja sama dengan pemimpin Northern Alliance, Abdul Rashid Dostum, dalam serangkaian pertempuran sulit melawan kekuatan Taliban. Meskipun mereka menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan di medan perang, pasukan tersebut membangun persekutuan kuat dengan pasukan pemberontak lokal.

Film 12 Strong menggambarkan ketegangan yang meningkat selama pertempuran dan hubungan antara pasukan Amerika dan pasukan Northern Alliance. Film ini juga menyoroti keberanian dan dedikasi para prajurit yang terlibat dalam operasi ini serta dampaknya terhadap mereka secara pribadi.

Simak aksinya di Bioskop Trans TV yang bakal tayang Rabu (17/1/2024) pukul 21.00 WIB, hanya di Trans TV.

THE MAN FROM NOWHERE (2010)

Jika kalian sedang mencari rekomendasi film action Korea yang dipenuhi aksi heroik, THE MAN FROM NOWHERE ini bisa jadi jawabannya. Saat menontonnya, kalian akan bertemu dengan aktor Sae-ron Kim yang berperan sebagai Jeong So-mi, seorang gadis mungil pemilik toko gadai. Diceritakan bahwa dia memiliki ibu bernama Hyo-jeong.

Nah, ibunya itulah yang dicurigai telah menyelundupkan obat-obatan dari suatu organisasi perdagangan obat terlarang. Cerita makin rumit ketika muncul kasus penculikan terhadap Hyo-jeong dan So-mi. Kisah ini pun makin seru dengan kehadiran mantan agen khusus bernama Cha Tae-shik.