Sepeda Drag Anak Kecil

Kenakan pakaian yang aman

Selama mengajarkan anak naik sepeda, pastikan ia mengenakan perangkat keamanan seperti helm serta pelindung lutut dan siku untuk melindunginya dari cedera ketika terjatuh.

Pastikan ukurannya sesuai dengan tubuh anak.

Selain itu, usahakan ia mengenakan pakaian yang aman agar memudahkan kakinya bergerak.

Untuk anak perempuan, hindari menggunakan gaun yang panjang karena beresiko kecelakaan akibat ujung kain tersangkut di rantai atau jeruji sepeda.

​Belajar Melatih Konsentrasi

Dengan bersepeda anak menjadi fokus dan tetap berkonsentrasi agar ia tidak terjatuh

Ketika anak Anda aktif bersepeda, selain belajar menyeimbangkan tubuh. Secara tidak langsung si kecil sedang belajar melatih konsentrasi. Karena bermain sepeda mengharuskan si kecil untuk selalu menjaga fokus dan tetap berkonsentrasi agar ia tidak jatuh.

Ketika ia bermain sepeda, ia juga harus belajar menghindari segala hal yang menghalangi ketika bersepeda, baik itu tembok dan lainnya sehingga harus segera berbalik atau berhenti. Hal ini yang membuat konsentrasinya terus dilatih sambil bermain.

Pancing ketertarikan anak

Anda tentu tidak bisa mengajarkan anak naik sepeda jika memang ia tidak tertarik untuk melakukannya.

Jika anak merasa dipaksa dan Anda jadi ikutan merasa frustasi karena menghadapi anak yang ogah-ogahan, hal ini justru akan menggagalkan semua upaya Anda.

Oleh karena itu, sebelum belajar naik sepeda, pancing dulu rasa ingin tahu anak tentang sepeda.

Anda bisa mengajak anak bersepeda bersama dengan memboncengnya di depan atau di belakang.

Ajaklah ia berkeliling dan melihat-lihat toko sepeda atau mengajaknya melihat kakak dan teman-teman lainnya yang sedang bersepeda.

Ketika si kecil sudah mulai tertarik, artinya tekadnya untuk belajar sudah tumbuh.

Latih anak untuk mengayuh sepeda roda dua

Berikutnya, ajarkan anak untuk mengendarai sepedanya sendiri dengan langkah berikut.

Sementara berlatih mengayuh, Anda bisa mendampinginya tepat di belakang selama beberapa saat.

Jika anak sudah mulai terbiasa mengayuh pelan-pelan, mulai lepaslkan pegangan Anda dan biarkan ia melaju sendiri.

Namun, pastikan ia tetap dalam jangkauan pengawasan Anda, ya.

​10. Belajar Mengenai Kepemilikan Barang

Memalui bersepeda anak di tuntut mengenal dan menyayangi barang yang dia punya dan sadar akan kepemilikan barang tersebut

Memberikan anak sepeda kesukaannya, bisa Anda lakukan dengan berbagai macam cara. Sangat disarankan ketika Anda ingin memberikan anak sepeda, lakukanlah dengan cara yang lebih bermakna daripada memberikannya secara cuma-cuma.

Hal tersebut akan lebih membekas dalam hati anak, karena ternyata untuk mendapatkan sesuatu mereka harus melakukan sebuah usaha. Misalnya, ketika anak rajin beribadah, rajin belajar atau rajin makan sayur.

Maka, manfaat bermain sepeda anak untuk tumbuh kembangnya akan lebih terasa. Nah, dengan memberikan anak penghargaan berupa sepeda maka rasa tanggung jawab mereka untuk merawat sepeda akan jauh lebih besar.

Anak-anak akan mengerti bahwa ketika menginginkan sesuatu, tidak bisa mereka dapatkan dengan cuma-cuma.

Selain itu, anak Anda pasti akan lebih rajin merawat sepedanya, seperti cara meletakkan sepedanya, mencucinya, membersihkannya, dan memperbaikinya ketika rusak.

Hal tersebut juga berlaku untuk anak usia dini. Anda bisa mengajarkan dengan cara bertahap, seperti memberikan sepeda roda empat terlebih dahulu, jangan lupa juga untuk melengkapi anak dengan perlengkapan sepeda yang benar seperti helmet, pelindung lutut dan siku.

Bersepeda bersama sambil mengawasi dari belakang

Begitu si kecil sudah terbiasa mengayuh pedal pada sepeda roda tiga atau dengan roda bantuan atau keseimbangannya sudah terasah dengan balance bike, cobalah lanjutkan dengan mengajarkan anak naik sepeda roda dua.

Namun, perlu diingat, tidak semua anak memiliki kemampuan motorik dan kesiapan mental yang sama.

Beberapa anak bahkan merasa belum siap mengendarai sepeda roda dua sampai usia enam tahun atau lebih. Oleh karena itu, sesuaikanlah dengan kondisinya masing-masing.

Jika anak dirasa sudah siap untuk mulai belajar naik sepeda roda dua, cara yang tepat yakni dengan memilih lokasi yang aman untuk latihan, misalnya lapangan atau jalanan di depan rumah yang lalu lintasnya sepi.

Bimbing anak untuk mencoba bersepeda sendiri sambil mengawasinya dari belakang.

Berikan motivasi dan pujian

Sama seperti ketika Anda mengajari anak untuk hal lainnya, mengajar anak naik sepeda juga perlu disertai dengan pujian dan motivasi.

Misalnya ketika terjatuh, jangan lantas mengomeli atau membentak anak karena dianggap tidak mengikuti instruksi.

Pada dasarnya, kecepatan setiap anak untuk menangkap perintah dan menguasai hal baru bisa berbeda-beda.

Daripada mengomeli, berikan pujian bahwa ia sudah mampu bersepeda sendiri dan motivasilah agar ia bangkit kembali.

Misalnya dengan berkata, “Yuk, berdiri. Masih bisa lanjut main? Kamu anak yang kuat, bukan?”

Dengan motivasi dan kasih sayang dari orangtua, semua anak akan bisa belajar naik sepeda roda dua sampai lancar dengan riang gembira.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Belanja di App banyak untungnya:

Tampilkan Bahasa Isyarat Saja

Hanya Bisa Download Publikasi

Banyak orang berkumpul di sekitar Yesus. Mereka ingin mendengar Dia menuturkan kisah-kisah. Mereka ingin mendengar Dia mengajar tentang surga.

Ketika orang-orang sakit, Yesus menyembuhkan mereka. Dia menyembuhkan orang-orang yang tidak dapat melihat. Dia menyembuhkan orang-orang yang tidak dapat mendengar.

Suatu hari beberapa orang membawa anak-anak kecil mereka untuk melihat Yesus. Mereka ingin Dia memberi anak-anak mereka sebuah berkat. Para murid Yesus memberi tahu orang-orang agar jangan mengganggu Yesus. Mereka mengira Dia terlalu sibuk.

Yesus tidak terlalu sibuk. Dia memberi tahu para murid agar membiarkan anak-anak kecil datang kepada-Nya. Dia mengatakan bahwa kerajaan surga milik orang-orang yang seperti anak-anak kecil.

Yesus mengasihi semua anak. Tidak menjadi soal siapa Anda, seperti apa Anda, atau di mana Anda tinggal. Yesus mengasihi Anda!

Ada banyak ragam aktivitas bermanfaat yang bisa dilakukan si kecil, terutama untuk perkembangan tumbuh kembangnya. Salah satu bentuk kegiatan adalah dengan mengajak si kecil bermain sepeda, selain menyenangkan aktivitas bersepeda juga memiliki banyak manfaat.

Beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh anak adalah sebagai berikut:

​Belajar Arah: Kiri, Kanan, Depan, Belakang

Bermain sepeda dapat meningkatkan pemahaman anak tentang arah saat mengendarai sepeda

Cara paling mudah untuk mengajari anak tentang arah (kiri, kanan, depan, dan belakang) adalah dengan bersepeda. Ketika anak Anda mengendarai sepeda, mereka akan berpetualang ke tempat-tempat yang disukainya.

Nah untuk mencapai tempat tersebut, tentu saja anak harus mengetahui arah agar bisa sampai ke tujuannya. Inilah saat yang tepat bagi Anda untuk mengajari arah kiri, kanan, depan, dan belakang kepada anak sampai akhirnya ia sendiri tahu tanpa perlu ditemani.

​Belajar Menyeimbangkan Tubuh

Bersepeda dapat meningkatkan kesetabilan anak saat di atas sepeda

Manfaat bermain sepeda anak yang pertama adalah melatih keseimbangan tubuh. Belajar mengendarai sepeda membutuhkan kesembangan tubuh agar tidak terjatuh. Pada awalnya, anak pasti akan merasa kesulitan untuk belajar menyeimbangkan tubuh mereka.

Tapi jika dilakukan secara terus menerus, anak Anda akan mulai terbiasa melakukannya. Menjaga keseimbangan penting untuk anak kuasai, agar mereka tidak mudah terjatuh saat berjalan, berlari, melompat, memanjat, dan berbagai aktivitas lainnya.

Berlatih dengan balance bike

Pilihan lain yang bisa Anda coba sebelum mengajarkan anak naik sepeda roda 2 adalah dengan berlatih balance bike. Produk yang satu ini mulai populer penggunaannya di Indonesia.

Bukan sekedar mengikuti tren, melansir situs Intermountain Healthcare, balance bike dapat melatih fokus, keseimbangan, dan keterampilan motorik anak.

Hal ini dapat memudahkan anak untuk bersepeda roda 2 nantinya.

Melansir situs Pregnancy Birth Baby, anak usia 12 bulan hingga 18 bulan umumnya sudah bisa berjalan.

Di usia ini, Anda sudah bisa memperkenalkan ia dengan balance bike.

Namun, pastikan orangtua memilih ukuran yang sesuai dengan tinggi badan si kecil agar kakinya dapat menjejaki tanah.